Mahardhika News--Dalam aksi warga Kampung Sewan Tangga Asem, Lebak, Kokun, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Neglasari, Tangerang pada Selasa (27/04) dalam menolak penggusuran, ada oknum yang memasang spanduk bertuliskan “Terima Kasih pada Bapak Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono atas Instruksi Hentikan Penggusuran tanpa Musyawarah” di Tangga Asem.
Melihat kejadian itu, warga lalu menurunkan spanduk tersebut karena tidak ada kesepakatan sebelumnya. Hal ini dibenarkan oleh Wahida, aktivis Urban Poor Consortium yang juga mendampingi warga.
“Kita tahu siapa itu SBY, yang anti rakyat miskin, dan SBY juga belum mengeluarkan statement apapun mengenai penggusuran di Cisadane ,” teriaknya dalam orasi di hadapan massa.
Sarina, Ketua Perempuan Mahardhika juga menegaskan dalam pidatonya bahwa SBY-Budiono dan elit-elit partai politik adalah biang kerok dari masalah kemiskinan dan penggusuran yang diderita oleh rakyat hari ini.
“Rakyat miskin sudah seharusnya membangun gerakan tanpa dikooptasi oleh elit-elit politik, dan membangun kekuatan sendiri dalam memperjuangkan tuntutan-tuntutannya. Hanya dengan gerakan rakyat mandiri, maka rakyat akan bisa berkuasan dan mendirikan pemerintahan alternatif, Pemerintahan Rakyat Miskin,” tegasnya.
Seusai mencopot spanduk gelap, warga Cisadane dengan didampingi oleh organisasi-organisasi, seperti LBH-Jakarta, UPC, JRMK, Perempuan Mahardhika, Arus Pelangi dan Komite Pembubaran Satpol-PP kembali melanjutkan aksinya dengan berorasi dan menyanyikan yel-yel sebagai bentuk perlawanan terhadap penolakan penggusuran.
Meski tak jadi digusur hari itu, warga berkomitmen akan tetap waspada dan berjuang untuk menolak penggusuran atas rumah mereka yang akan dilakukan oleh Pemkot Tangerang. (Rn)
30 April 2010
Berita dari Cisadane: Perempuan Mahardhika Kecam Oknum yang Memasang Spanduk “Terima Kasih SBY”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar