PEREMPUAN KELUAR RUMAH! BANGUN ORGANISASI dan GERAKAN PEREMPUAN LAWAN PATRIARKI dan KAPITALISME untuk KESETARAAN dan KESEJAHTERAAN

03 Februari 2013

Protes Melawan Perkosaan di India


Belajar Dari Protes Melawan Perkosaan di India


Hati marah, gelisah dan prihatin. Tak pernah berhenti bicara soal protes, karena memang pada kenyataan harus diprotes. Jika memang ada kebaikan, biarkan itu menjadi kebaikan yang diapresiasi namun tidak menghilangkan kritik bukan agar menjadi lebih baik. Berdasarkan hasil penelitian Yayasan Thompson Reuters, Indonesia menjadi bagian negara yang tidak menhargai dan menghormati kaum perempuan, selain India dan Arab Saudi. Salah satunya yang menjadi sorotan dunia adalah Perkosaan. Kasus perkosaan di Indonesia semakin hari makin meningkat, korbannya mulai bayi berusia 8 bulan hingga nenek berusia 82 tahun. Perkosaan bisa terjadi oleh siapa saja dan dimana saja. Artinya di segala ruang ketika ada kesempatan pelaku akan melakukan aksinya untuk memuaskan hasrat seksualnya. Tak peduli siapa korbannya. Sehingga tidak ada alasan lagi untuk menyalahkan korban yang menjadi penyebab terjadinya perkosaan karena berpakaian mini, menggoda, tidak perawan, dan lainnya. Bukan kami, perempuan penyebabnya, melainkan kesadaran patriarkhi yang luar biasa terdapat di masyarakat kita hari ini. Budaya patriarkhi adalah budaya yang menempatkan perempuan sebagai obyek; obyek pasar dunia, obyek seksual, obyek lelucon;  menjadi posisi nomor dua dalam kesadaran aktivitas masyarakat kesehariannya. Itu artinya, budaya patriarkhi masuk dalam alam kesadaran baik laki-laki maupun perempuan. Meskipun laki-laki berkecenderungan mereproduksi kesadaran patriarkhi melalui “privilege” nya yang sudah mendarah daging bertahun-tahun sepanjang sejarah penindasan perempuan.