Mahardhika News—Senin (3/05), hampir seratus mahasiswa yang menamakan diri sebagai Forum Mahasiswa se-Jabodetabek turun ke jalan untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional 2 Mei. Aksi ini dimulai dari depan kampus Al-Azhar menuju Mendiknas, dilanjutkan ke depan Istana Negara.
Massa aksi menuntut pendidikan gratis, ilmiah, demokratis dan bervisi kerakyatan yang seharusnya diberikan oleh negara, namun di bawah sistem kapitalisme pendidikan dijadikan sebagai barang dagangan yang harganya sangat mahal sehingga hanya anak-anak orang kaya yang mampu mengenyam pendidikan yang berkualitas.
Perempuan Mahardhika juga tergabung dalam front ini, dalam orasinya, Ketua Perempuan Mahardhika, Sarinah, menyerukan agar perempuan juga terlibat aktif dalam perjuangan untuk menuntut pendidikan kepada negara, bahkan untuk menyelesaikan persoalan perempuan dan rakyat secara menyeluruh harus ada perebutan kekuasaan di mana mahasiswa sebagai kaum intelektual juga terlibat di dalamnya.
Dalam orasi Surya Anta, Juru Bicara Persatuan Politik Rakyat Miskin, menyatakan rezim kapitalis SBY-Budiono dan elit-elit politik yang berkuasa harus diganti oleh Pemerintahan Rakyat Miskin, artinya harus ada penggulingan kekuasaan yang dilakukan oleh rakyat, karena pemerintahan SBY-Budiono yang sangat patuh kepada kebijakan imprealis tidak berkehendak untuk memberikan pendidikan gratis kepada rakyat. Barulah bisa menjalankan program-program jalan keluar, yaitu Pemusatan Pembiayaan di dalam negeri, Nasionalisasi dan bangun industri nasional, Pemenuhan tuntutan mendesak, termasuk pendidikan gratis dan berkualitas, serta mewujudkan kebudayaan maju. “Kita punya banyak sekali sumber daya alam yang jika diolah dengan membangun industri nasional di bawah kontrol rakyat dan buruh, bisa membiayai semua kebutuhan rakyat, termasuk pendidikan gratis, ilmiah, demokratis dan bervisi kerakyatan,” tandasnya dalam orasi. (Rn)
08 Mei 2010
WUJUDKAN PENDIDIKAN GRATIS DENGAN PENGGULINGAN REZIM SBY-BUDIONO
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar