Mahardhika-News Jakarta, Ribuan massa aksi yang tergabung dalam Persatuan Perlawanan Rakyat Indonesia (PPRI) memperingati Hari Buruh Internasional yang di sebut dengan May Day. sudah 125 tahun perjuangan buruh. Hari ini juga menggelar aksi di istana negara,Jakarta (1/5/11).
Buruh yang memperjuangkan hak-haknya untuk mendapatkan 8 jam kerja, kaum perempuan di New York juga memperjuangkan 8 jam kerja dan hak-hak dalam pemilu. sampai sekarang masih saja banyak terjadi pelanggaran di pabrik-pabrik seperti skors tidak di bayar, upah lembur tidak di bayar, upah minim, pelecehan seksual, cuti haid tidak di berikan, yang paling merasakan hal ini adalah kaum perempuan yang di mana sebagai beban keluarga, sekian lama kaum perempuan juga terlibat dalam perjuangkan hak-haknya di pabrik-pabrik.
PPRI menyatakan bahwa SBY-Bodiono dan elit-elit politik gagal mensejahterakan rakyat dan perempuan. Orasi politi dari Dian Novita (sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika) mengatakan bahwa terjadi banyak pelanggaran di pabrik-pabrik, seperti pelecehan seksual, dan cuti haid tidak di berikan. Hal ini yang terus di perjuangkan oleh kaum buruh perempuan di pabrik-pabrik. Maka ini adalah salah satu langkah kedepan memperjuangkan hak-hak kaum perempuan yang selema ini tidak di berikan oleh penguasa saat ini. Persatuan gerakan rakyat dan perempuan bangun persatuan gerakan mandiri.
Orasi Politik Dian Novita Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika
Orasi politik Vivi Widyawati Koordinator Penyatuan Sektor dan Kaum Muda Perempuan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar