PEREMPUAN KELUAR RUMAH! BANGUN ORGANISASI dan GERAKAN PEREMPUAN LAWAN PATRIARKI dan KAPITALISME untuk KESETARAAN dan KESEJAHTERAAN

02 Agustus 2010

AJAKAN AKSI PEREMPUAN MAHARDHIKA

KAUM IBU, AYO KELUAR RUMAH 7 AGUSTUS 2010
KITA AKSI MENUNTUT BATALKAN KENAIKAN TDL, TOLAK KENAIKAN HARGA dan GANTI RUGI SELURUH TABUNG GAS 3KG
“Bangun Industri Nasional Di Bawah Kontrol Rakyat”

Harga Yang Terus Naik, Sementara Pendapatan/Gaji Tidak Naik
Ibu-ibu, coba perhatikan daftar kenaikan harga-harga beberapa kebutuhan pokok tahun ini:
Nama Barang Harga Sebelum Juli 2010 Harga pada bulan Juli 2010
Beras kualitas III Rp 4.900/kg Rp 5.400/kg
Beras kualitas II Rp 5.600/kg Rp 6.000/kg
Beras kualitas I Rp 7.000/kg Rp 7.200/kg
Gula Rp 10.000/kg Rp. 11.000/kg
Minyak goreng curah Rp 8.000/kg Rp 8.200/kg
Telur ayam ras Rp 13.000/kg Rp 15.000/kg
Daging Rp 55.000/kg Rp 58.000/kg
Cabe Rp. 40.000/kg
Bawang merah Rp. 8.000/kg Rp 18.000/kg
(dari berbagai sumber)
Dan masih sederet lagi daftar kebutuhan pokok yang terus merangkak naik setelah kebijakan pemerintah SBY-Budiono menaikkan tarif TDL pada 1 Juli 2010.

Naiknya harga-harga ini—apalagi menjelang puasa dan lebaran—tidak diikuti dengan kenaikan pendapatan/gaji/upah buruh dan rakyat miskin. UMP buruh di Jakarta per bulan Rp 1.118.009, di Jogjakarta sebesar Rp 745.694, UMK di Surabaya sebesar Rp 1.009.133, UMK Medan Rp 1.100.000. Apakah gaji tersebut seimbang dengan kenaikan harga-harga barang dipasar? Jawabnya tentu TIDAK!.

Ibu-ibu dan kaum perempuan Indonesia, bukan hanya kali ini kebijakan SBY-Budiono menyengsarakan kuam perempuan dan rakyat miskin tetapi sejak SBY-Budiono bahkan periode sebelumnya program-program pencabutan subsidi terus berlangsung yang menyebabkan kenaikan harga BBM , pendidikan dan kesehatan. SEKARANG SEMUANYA SERBA MAHAL! Pencabutan subsidi adalah salah satu bagian kebijakan pemerintah yang berpihak pada kepentingan asing/modal internasional. Ini adalah cerminan bahwa pemerintahan SBY-Budiono, parlemen, elit-elit dan partai-partai politik adalah kaki tangan/boneka dari kapitalisme.

Kaum ibu dan kaum perempuan Indonesia: Saatnya kita melawan atau tetap miskin selamanya

Tidak bisa lagi kita tinggal diam dan menerima kondisi ini. Anak-anak butuh gizi yang cukup untuk bisa berkembang dan menjadi cerdas, mereka butuh pendidikan yang berkualitas untuk menjadi manusia yang maju dan berkualitas. Dan hal ini tidak akan sanggup dipenuhi oleh pemerintahan SBY-Budiono maupun elit dan parpol yang ada sekarang, mereka sudah terbukti gagal menyejahterakan kaum perempuan dan rakyat miskin.

Saatnya berkata tidak untuk kemiskinan dan penindasan. Saatnya untuk bergerak maju, melawan kemiskinan dan penindasan. Hanya dengan kekuatan kita sendiri –buruh, tani, kaum miskin perkotaan, mahasiswa— dan dengan persatuan gerakan rakyat maka perlawanan bisa kita kobarkan dan menangkan.

Segelintir, puluhan, ratusan, jutaan orang saja belum cukup untuk membuat satu perubahan besar, dibutuhkan puluhan juta bahkan ratusan juta kaum prempuan dan rakyat miskin turun kejalan untuk merebut kekuasaannya.

Maka tak henti-hentinya kami menyerukan Ayo Melawan, Ayo Bergorganisasi, agar kaum perempuan dan rakyat miksin bisa punya pemerintahannya sendiri! Hidup Kaum Perempuan yang Melawan dan Berani.

AYO SATUKAN KEKUATAN DAN BERGABUNG DALAM AKSI PEREMPUAN MAHARDHIKA dan PERSATUAN GERAKAN PADA HARI SABTU 7 AGUSTUS 2010 pada pukul 10.00 wib dengan sasaran aksi ISTANA NEGARA.

Untuk mengetahui terlibat dalam aksi Perempuan Mahardhika bisa menghubungi:

1. Jakarta Utara: Taty (081241433511) dan Atin (081324357953)
2. Bekasi: Wanti (085694597402), Rohimin (02191336725), Sanik (081385147867)
3. Mahasiswa: Ika Pratiwi (085647735174)
4. Komite Nasional: Dian N (081578099948), Linda (08566626888), Hasmarani (081340570923), Vivi W (08158946404)

Sekretariat Komite Nasional Perempuan Mahardhika
Jalan Tebet Timur III J No 1 B, Jakarta Selatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar