07 November 2008
Aksi ABM: Pemerintahan SBY-Kalla Gagal Mensejahterkan Kaum Buruh
Jakarta (6/11), “Pemerintahan SBY-Kalla Gagal, Jalan Kapitalisme Sudah Gagal Sebagai Jalan Kesejahteraan” begitulah propaganda aksi yang baru saja dilakukan oleh Aliansi Buruh Menggugat (ABM) pada hari ini.
Lima ratusan massa ABM melakukan aksi menuntut agar pemerintah SBY-Kalla segera mencabut SKB 4 Menteri (Menteri Tenaga Kerja, Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan dan Menteri Dalam Negeri) karena SKB tersebut jelas-jelas semakin memperparah kondisi buruh di Indonesia.
Alasan pemerintah menerbitkan SKB tersebut adalah untuk melindungi kaum buruh dibantah oleh Koordinator Aliansi Buruh Menggugat, Sastro. Menurutnya justru dengan adanya SKB tersebut pemerintah lepas tangan dalam memberikan perlindungan terhadap kaum buruh khususnya dalam hal upah. SKB 4 Menteri justru berpihak dan melindungi para penguasa atau pemilik modal.
Di lokasi aksi Budi Wardoyo (Yoyok) salah satu pengurus DPN ABM juga mengemukakan bahwa SKB 4 Menteri tidak menyelesaikan problem krisis keuangan, justru semakin menekan daya beli masyarakat. Untuk menyelesaikan persoalan krisis tidak bisa melalui resep kapitalisme, tetapi harus dengan membangun industri nasional di bawah kontrol rakyat yang berarti penyitaan atau nasionalisasi terhadap asset-aset yang penting dan tidak mungkin dilakukan oleh pemerintahan SBY-Kalla, elit politik dan partai politik yang ada saat ini makanya harus ada segera pergantian kekuasaan dari persatuan gerakan rakyat yang memiliki perspektif anti kapitalis, non kooptasi dan non kooperasi dengan elit dan partai politik saat ini.
Aksi ABM dimulai pada pukul 10.00 di kantor Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, disana ABM meminta pertanggungjawaban Menaker, tetapi setelah dua jam Menaker tidak juga keluar. Aksi di Depnakertrans ini dijaga ketat oleh aparat kepolisian. Pukul 12.00 massa aksi konvoi menuju kantor BUMN, aksi berjalan selama 14 menit kemudian berlanjut ke Istana Negara.
Sebelum sampai di Istana, tepatnya di depan kantor Menkokesra massa aksi ABM dihadang oleh ratusan aparat kepolisian, mereka tidak diperbolehkan untuk aksi di depan Istana Negara. Dipimpin oleh Korlap Aksi John dari FPBJ massa aksi bergerak perlahan menuju kantor kepresidenan.
Aparat polisi tidak mau kalah mereka tetap saja memblokade lokasi aksi, karena tidak menemukan titik temu antara ABM dan aparat polisi, maka massa aksi bergerak meninggalkan istana. Ketika sedang terjadi negosiasi, pihak polisi mendorong massa aksi sehingga ada yang terjatuh. Massa ABM tidak menerima perlakukan polisi kemudian melakukan perlawanan sehingga kemudian sempat terjadi bentrokan.
Aksi diakhiri dengan konfrensi pers yang mengecam tindakan represi aparat dan ABM akan memproses lewat jalur hukum. (VV)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar