Mahardhika News - Jakarta, Pemogokan di KBN cakung oleh berbagai serikat Buruh DKI salah satunya adalah Forum Buruh Lintas Pabrik (FBLP),pada hari Kamis (25/11/10).
Penutupan gerbang belakang KBN Cakung tersebut tidak serta merta terjadi. Sekitar pukul 06.00 pagi, baru terdapat 20 buruh anggota serikat-serikat buruh di KBN Cakung yang berkumpul di gerbang belakang KBN. Setelah mengumpulkan keberanian, ke dua puluh buruh tersebut berani menutup gerbang belakang KBN secara bersama-sama. Belasan ribu buruh pun terjebak di luar. Awalnya, buruh-buruh di luar gerbang bahkan sempat meloncati pagar kawat di samping gerbang KBN Cakung agar bisa tetap masuk kerja. Akan tetapi, setelah beberapa aktivis serikat buruh berorasi dan menjelaskan kepada buruh bahwa pemblokiran KBN dilakukan untuk melibatkan kawan-kawan buruh dalam perjuangan menuntut upah layak sesuai KHL (UMP DKI hanya ditetapkan sebesar Rp 1.196.269 padahal KHL ditetapkan Rp 1.400.000), buruh-buruh di luar berhenti meloncati gerbang. Selama 2,5 jam gerbang belakang KBN Cakung ditutup dan selama itu pula beberapa aktivis buruh berorasi di atas tembok gerbang belakang KBN. Hingga pukul 09.00 WIB, pintu gerbang belakang KBN Cakung dibuka dan belasan buruh tersebut berhamburan masuk ke dalam kawasan KBN Cakung untuk melakukan sweeping terhadap pabrik-pabrik yang masih beroperasi. Sementara di pintu gerbang depan KBN Cakung, ratusan buruh menghadang mobil-mobil angkutan yang ditumpangi buruh dan menurunkan buruh-buruh di dalam mobil angkutan. Dengan dipimpin oleh mobil komando, ratusan buruh siap menghadang mobil angkutan yang membawa buruh masuk kerja.
Sambil meneriakkan yel yel “Buruh Bersatu tak bisa dikalahkan” belasan buruh mendatangi satu demi satu pabrik yang masih beroperasi. Beberapa buruh yang berada dalam rombongan massa aksi menerima sms dari kawan-kawan mereka di dalam pabrik supaya menggedor pabrik mereka karena pihak pengusaha mengunci pintu pabrik, mematikan mesin dan lampu, bahkan menyekap mereka dalam gudang. Semua itu dilakukan pengusaha agar para buruh yang sedang bekerja di dalam pabrik tidak bisa keluar pabrik untuk terlibat dalam aksi. SMS atau pesan singkat dari kawan-kawan buruh di dalam pabrik yang meminta pabriknya digedor supaya mereka bisa keluar membuat massa aksi buruh semakin bersemangat. Belasan massa buruh mendatangi satu demi satu pabrik yang masih beroperasi tersebut dan berhadap-hadapan dengan satpam perusahaan, bahkan dengan pengusaha. Pengusaha maupun satpam perusahaan ada yang ngotot bahwa buruh harus tetap bekerja. Ada pula yang menyatakan bahwa buruh sudah keluar semua untuk turut serta dalam aksi. Akan tetapi, sebagian massa buruh yang menerima pesan singkat dari kawan-kawan mereka di dalam pabrik, mengetahui bahwa ucapan para pengusaha dan satpam perusahaan adalah bohong belaka. Perdebatan antara buruh dan pengusaha berjalan alot sehingga massa buruh mulai merangsek maju dan siap merobohkan pagar pabrik. Beberapa massa buruh kemudian melempari batu ke arah pabrik, agar buruh yang disekap di dalam bisa keluar. Akhirnya para pengusaha menyerah dan mengijinkan buruh-buruhnya keluar. Euforia kegembiraan membuat buruh semakin bersemangat. Puluhan ribu buruh pun bertambah banyak yang tumpah ruah ke jalan, sambil meneriakkan yel-yel. Perlu diketahui, setelah para buruh berhasil keluar, sesaat kemudian pihak pengusaha memanggil lagi para buruhnya untuk bekerja karena hari itu (Kamis) adalah hari ekspor sehingga target produksi mencapai puncaknya. Akan tetapi para pengusaha tersebut tidak mengira bahwa gelombang massa aksi dari pintu gerbang depan KBN bersama mobil komando melakukan sweeping ke dua. Akibatnya, para buruh tetap berhasil digiring keluar pabrik.(dian septi)
Perempuan Keluar Rumah!
Bangun Organisasi dan Pergerakan Perempuan
Lawan Kapitalisme, Berjuang untuk Kesejahteraan dan Kesetaraan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar