PEREMPUAN KELUAR RUMAH! BANGUN ORGANISASI dan GERAKAN PEREMPUAN LAWAN PATRIARKI dan KAPITALISME untuk KESETARAAN dan KESEJAHTERAAN

06 Juni 2010


Aksi Solidaritas Bersama: Keadilan dan Kemerdekaan untuk Palestina Sekarang Juga!



Mahardhika News, Jakarta -- Aksi solidaritas bersama untuk Rakyat Palestina juga dilakukan oleh sejumlah aktivis dari KPRM-PRD, PEMBEBASAN, KPPBI, PPRM, dan Perempuan Mahardhika di depan Kedubes AS pada Kamis (03/06). Aksi ini membawa spanduk bertuliskan “Hentikan Pembantaian Rakyat Palestina, Lawan Zionisme dan Politik Apartheid Israel! Keadilan dan Kemerdekaan untuk Palestina Sekarang Juga!”. Mereka mengecam kebrutalan militer Israel yang menyerang kapal-kapal pembawa bantuan kemanusiaan, di antaranya kapal Mavi Marmara dan Freedom Tortilla yang membawa bantuan untuk rakyat Palestina. Mereka juga membawa poster-poster yang menuntut agar Palestina diberikan kemerdekaan dan seruan untuk melawan kapitalisme dan zionisme Israel-Amerika.

Aksi yang dipimpin oleh Dian Novita ini, menegaskan bahwa konflik Israel-Palestina tidak ada hubungannya dengan ras atau agama tertentu, melainkan merupakan taktik imprealisme yang dimotori oleh Amerika Serikat dengan kaki tangannya Israel untuk melancarkan hegemoni di Timur Tengah untuk kepentingan ekonomi kapitalis mereka.

Secara bergantian, pimpinan-pimpinan organisasi menyampaikan orasi politiknya. Juru Bicara Komite Politik Rakyat Miskin-Partai Rakyat Demokratik (KPRM-PRD), Zely Ariane mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Israel saat ini dengan membangun tembok setinggi tiga meter mengelilingi Palestina untuk mengisolasi Palestina dari dunia internasional adalah politik Apartheid seperti yang dulu dilakukan di Afrika Selatan. Ada 50 negara yang terlibat membawa bantuan kemanusiaan yang kekuatannya sangat besar jika disatukan, tetapi tidak bisa melakukan apa-apa untuk menghentikan kebrutalan Israel, termasuk PBB yang tidak bisa berbuat apapun untuk memberikan sanksi kepada Israel. SBY juga hanya sekadar melobi, tapi tidak memiliki kekuatan diplomasi sama sekali. Hal ini dikarenakan Amerika Serikat berada di belakang Israel yang menyokong kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina. Sebagian besar negara-negara di dunia sudah terjerat utang oleh negara-negara kapitalis, sehingga tunduk terhadap semua kebijakan yang didiktekkan oleh negara-negara kapitalis yang dimotori oleh Amerika Serikat.

”Tidak ada satu pun pemerintah di negara-negara di dunia ini yang berani menyerang Amerika Serikat, kecuali Kuba dan Venezuela. Kuba dan Venezuela berani dengan terang-terangan mengecam Amerika Serikat dan Israel bahkan berani melakukan walk out di dalam fórum-forum internasional dan pidato-pidato dari pemerintah Amerika yang membahas tentang Palestina,” tegas dia.

Dalam konflik yang berkepanjangan antara Israel dan Palestina karena Israel terus mencaplok wilayah-wilayah Palestina, memberikan dampak kekerasan kepada kaum perempuan Palestina. Dalam rentang Desember 2008-Januari 2009 saja, ada 1400 orang yang tewas dengan sebagian besar terdiri dari perempuan dan 400 orang anak-anak. Hal ini dipaparkan oleh Sarinah, Ketua Perempuan Mahardhika dalam orasinya. Selanjutnya, ia juga menegaskan agar blokade ekonomi dan gerakan zionis yang dilakukan Israel harus segera dihentikan. Di dalam keadaan konflik, perempuan akan selalu berada pada posisi yang paling menderita. (rn)

1 komentar:

  1. Perempuan juga bisa demo.... semangat dan teruskan aksi-aksi perempuan...

    BalasHapus