PEREMPUAN KELUAR RUMAH! BANGUN ORGANISASI dan GERAKAN PEREMPUAN LAWAN PATRIARKI dan KAPITALISME untuk KESETARAAN dan KESEJAHTERAAN

27 Desember 2012

Penghargaan Terhadap Para Ibu Pejuang dan Nonton Film Bersama


Peringatan Hari Ibu 2012 oleh Perempuan Mahardhika Jakarta Utara


Perempuan Mahardhika seringkali memperingati momen hari Ibu dengan melaksanakan aksi long march, namun tidak dengan peringatan hari Ibu di Jakarta Utara kali ini. Tanpa bermaksud mengabaikan kepentingan aksi massa, kawan-kawan struktur baru Perempuan Mahardhika Jakarta Utara memilih merespon hari Ibu dengan melakukan pertemuan para Ibu dan kaum perempuan untuk saling berbagi pengalaman dan nonton film bersama pada Minggu sore 23 Desember 2012. Agenda yang bersifat konsolidatif ini ditujukan untuk membumikan isu perempuan terutama di kalangan kawan-kawan serikat buruh FBLP (Forum Buruh Lintas Pabrik)[1] serta lingkungan masyarakat di sekitar kantor sekaligus juga untuk memperkenalkan struktur Perempuan Mahardhika Jakarta Utara yang baru saja terbentuk.

Pembagian bunga kertas dilakukan sebagai cara pengundangan acara di atas. Bunga yang identik sebagai simbol kasih sayang dibagikan kepada para Ibu yang ada di KBN Cakung sehari sebelum acara dan para tetangga di sekitar kantor FBLP pada Minggu pagi. Deskripsi acara ditempelkan pada setiap bunga kertas yang dibagi. Baik para Ibu atau perempuan yang belum menjadi ibu bahkan anak-anak kecil pun ikut berkerumun agar dapat meraih bunga-bunga kertas itu.

Acara pertama dibuka dengan sambutan dari Ria sebagai Sekretaris Perempuan Mahardhika Jakarta Utara. Dalam sambutannya Ria menekankan bahwa perempuan saat ini harus berani melawan dan berorganisasi. Sejarah telah mengajarkan bagaimana para perempuan berkumpul dalam Kongres Perempuan tahun 1928 untuk meraih kedaulatannya.

Selanjutnya acara dilanjutkan dengan berbagi kesan tentang ibu. Setiap orang yang hadir dalam acara memberikan kesan terhadap sosok seorang ibu menurutnya. Peserta yang terdiri dari kawan-kawan FBLP, Mahardhika dan beberapa orang mahasiswa dari Universitas Sahid dengan semangat mengungkapkan pendapatnya. Ada yang menyatakan belum bisa berkawan dengan ibunya karena masih selalu dianggap sebagai anak kecil, ada yang menyatakan belum bisa menghubungi ibunya untuk mengucapkan hari ibu karena rumah tempat ibu tinggal tidak bisa terjangkau sinyal hp. Sebagian besar menyatakan rasa bangganya terhadap ibu karena selalu tulus memberikan kasih sayang bahkan di saat anak-anak mereka berjuang, melawan sistem upah murah, berhadapan dengan preman, dimana dalam situasi masyarakat saat ini banyak orang akan menganggap itu adalah pekerjaan yang sia-sia dan hanya membahayakan diri sendiri.

Di pertengahan acara hadir beberapa ibu tetangga sekitar kantor bersama anak-anak mereka. Namun sayang, ibu-ibu tersebut tidak bisa hadir sampai acara selesai karena harus kembali ke rumah untuk mengurus pekerjaan domestik.

Kemudian, setelah menyanyi bersama dan berbagi kesan tentang sosok ibu, Mida—salah seorang anggota Perempuan Mahardhika dan pengurus serikat PT. Hansol—memandu peserta untuk mendengarkan kisah para ibu pejuang. Mereka adalah para ibu yang saat ini aktif dalam organisasi perjuangan massa atau mereka yang telah mendukung jalan hidup anak-anaknya untuk berjuang. Terdapat nama-nama seperti Nani (Ketua PUK FBLP Hansol), Jumisih (Ketua Federasi FBLP), Nining Elitos (Ketua Federasi KASBI), Ampi (Pengurus Federasi FBLP), Ocha (Anggota FBLP PT.Makalot), Aat (Struktur Mahardhika Jakarta Utara dan Anggota FBLP).

Sejarah sebagai korban pemerkosaan dan KDRT, “istri muda”, dan tentu saja tugas domestik yang sampai saat ini masih melekat pada ibu hingga mengurus 4 anak dari suami yang tidak turut bertanggung jawab menafkahi atau cibiran masyarakat ketika seorang ibu harus pulang malam karena rapat, sama sekali bukan halangan untuk aktif berorganisasi dan memimpin sebuah serikat untuk perjuangan hak-hak buruh.

Mereka, selain telah melakukan kerja luar biasa untuk memelihara dan menjaga generasi (suami, anak, dll secara gratis) juga merupakan seorang ahli manajemen waktu. Setiap harinya harus pandai-pandai membagi waktu antara kerja domestik dengan kerja-kerja organisasi seperti rapat-rapat dalam organisasi, advokasi upah di pabrik, serta diskusi dengan para buruh dengan berbagai macam persoalannya.

Sayangnya, seorang ibu yang diharapkan datang pada acara tersebut berhalangan hadir. Ia adalah ibu dari Desboy, seorang aktivis anak jalanan yang juga aktif memperjuangkan kemerdekaan memilih orientasi seksual. Bagi Perempuan Mahardhika, adalah perjuangan bagi seorang ibu untuk bisa mengakui dan menerima hak anaknya memilih orientasi seksual homo, dimana hal itu dianggap sebagai kriminal dalam masyarakat sekarang.

Pembagian buku dan kaos Mahardhika merupakan sesi terakhir sebelum acara nonton film bersama. Buku dan kaos ini diharapkan dapat menjadi keindahan yang akan mewarnai perjuangan para ibu kedepannya.

Selanjutnya, para peserta diajak untuk nonton film bersama. Kali ini judul yang dipilih adalah “Made in Dagenham”. Ini adalah film yang menceritakan tentang perjuangan tuntutan upah setara antara laki-laki dan perempuan yang pertama di dunia. Film ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman kawan-kawan tentang pentingnya perjuangan isu-isu perempuan dalam dunia perburuhan.

Terakhir, acara peringatan hari ibu dengan metode di atas diharapkan dapat menjadi batu pinjakan untuk memperbesar kesadaran dan kekuatan dalam memperjuangkan isu-isu Jaminan Sosial Bagi Kaum Ibu yang telah dikeluarkan oleh Perempuan Mahardhika setahun yang lalu (silakan baca statement Mahardhika dalam peringatan hari Ibu, Desember 2011).

Saatnya menghormati ibu bukan sebagai pelayan rumah tangga, tapi sebagai perempuan pekerja. Hidup Ibu yang berjuang dan berorganisasi!






[1] Sebagian besar anggota Mahardhika adalah anggota FBLP. FBLP berperan besar dalam pembangunan Perempuan Mahardhika Jakarta Utara. FBLP menyediakan rubrik perempuan di terbitan reguler Suara Buruh dan mengelola Radio Komunitas Marsinah FM sebagai metode untuk memperbesar kesadaran atas hak-hak perempuan di kalangan anggotanya. 

1 komentar:

  1. Assalamu alaikum warohmatullahi wabarakatu.
    Saya ingin berbagi cerita siapa tau bermanfaat kepada anda bahwa saya ini seorang TKI dari johor bahru (malaysia) dan secara tidak sengaja saya buka internet dan saya melihat komentar bpk hilary joseph yg dari hongkong tentan MBAH WIRANG yg telah membantu dia menjadi sukses dan akhirnya saya juga mencoba menghubungi beliau dan alhamdulillah beliau mau membantu saya untuk memberikan nomer toto 6D dr hasil ritual beliau. dan alhamdulillah itu betul-betul terbukti tembus dan menang RM.457.000 Ringgit selama 3X putaran beliau membantu saya, saya tidak menyanka kalau saya sudah bisa sesukses ini dan ini semua berkat bantuan MBAH WIRANG,saya yang dulunya bukan siapa-siapa bahkan saya juga selalu dihina orang dan alhamdulillah kini sekaran saya sudah punya segalanya,itu semua atas bantuan beliau.Saya sangat berterimakasih banyak kepada MBAH WIRANG atas bantuan nomer togel Nya. Bagi anda yg butuh nomer togel mulai (3D/4D/5D/6D) jangan ragu atau maluh segera hubungi MBAH WIRANG di hendpone (+6282346667564) & (082346667564) insya allah beliau akan membantu anda seperti saya...





    BalasHapus