PEREMPUAN KELUAR RUMAH! BANGUN ORGANISASI dan GERAKAN PEREMPUAN LAWAN PATRIARKI dan KAPITALISME untuk KESETARAAN dan KESEJAHTERAAN

11 April 2011

Persatuan Perlawanan Rakyat Indonesia (PPRI)


Menjelang peringatan Hari Buruh sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Mei, hari ini (11/4/2011) beberapa elemen organisasi yang terdiri dari 35 organisasi mendeklarasikan diri bergabung dalam sebuah aliansi baru gerakan prodemokrasi dalam satu bingkai Persatuan Perlawanan Rakyat Indonesia (PPRI) dalam sebuah konferensi pers dan aksi prakondisi menjelang mey day yang dilaksanakan pada hari ini di Bundaran HI, Jakarta.
Dalam aksi ini mereka menyatakan akan siap menurunkan massa puluhan ribu untuk 1 Mei mendatang dengan tema utamanya "Lawan Pemerintahan SBY-Budiono, Parlemen dan elit-elit politik yang telah gagal mensejahterakan rakyat". Selama ini pemerintahan SBY-Budiono telah membuat kebijakan-kebijakan yang tidak pro terhadap buruh dan rakyat. SBY-Budiono dianggap sebagai pemerintah yang menghamba kepada kepentingan kapitalis/imperialisme. 
Selain itu juga ada beberapa tuntutan yang dibawa oleh massa aksi, diantaranya: Tolak segala bentuk kebijakan yang tidak pro rakyat (UU BHP, UUPMA, UU Migas, UU Minerba, UU pornografi/pornoaksi, UU Ketenagakerjaan, UU Pengadaan Lahan, dll) karena massa menganggap bahwa sekian banyak kebijakan yang dibuat oleh pemerintah sebagian besar adalah titipan dari kapitalis/imperialisme.
Ada beberapa jalan keluar yang diusung untuk menjawab segala persoalan rakyat dan memajukan tenaga produktif rakyat yaitu: Nasionalisasi perusahaan-perusahaan asing yang ada di Indonesia, bangun Industrialisasi nasional di bawah kontrol rakyat, reforma agraria sejati, bangun pemerintahan persatuan rakyat yang mandiri.
PPRI pun menyerukan agar seluruh gerakan rakyat yang prodemokrasi harus menyatukan diri dalam satu kekuatan yang besar untuk bisa menggempur kekuasaan yang pro kapitalis.
Dalam aksi tersebut pun Perempuan Mahardhika hadir sebagai organisasi perempuan yang turut menyuarakan tuntutan-tuntutan, problem dan jalan keluar atas persoalan rakyat. Menurut Hasmarani salah satu perwakilan dari Perempuan Mahardhika dalam orasinya menyampaikan bahwa sudah 125 tahun kita memperingati hari buruh sedunia, tetapi kehidupan buruh sampai sekarang masih saja jauh dari kesejahteraan. Belum juga nasib yang menimpa sektor-sektor lain seperti petani, kaum miskin kota, dan terutama perempuan. SBY-Budiono dan parlemennya yang selama ini sudah dipercayakan oleh rakyat untuk memimpin Negara, malah menjadi hamba bagi kapitalisme internasional. Terbukti dari setiap kebijakan yang dikeluarkan. Oleh karena itu, rakyat bersama kaum gerakan harus mempersatukan diri dalam sebuah perlawanan yang kuat dan jangan lagi percaya dengan janji-janji manis para birokrat dan elit politik busuk yang sudah terbukti menipu rakyat.
Dalam Aliansi ini juga tergabung organisasi-organisasi Mahasiswa, Petani dan Ormas-ormas lain diluar sektor buruh, yang turut serta untuk menyambut dan meramaikan 1 mei nanti yang juga akan dilanjutkan dengan hari pendidikan nasional tanggal 2 mei nanti. Aksi siang hari itu berakhir pada pukul 14.30 WIB. (HN)

3 komentar:

  1. Klu mau jujur, indonesia ini suda di gadaikan, saatnya rakyat bangkit melawan agen-agen kapitalis yang menindas!

    BalasHapus
  2. Indonesia harus maju !!!!
    Butuh PERUBAHAN....Merdeka!!

    BalasHapus
  3. salam kenal dari pontianak

    BalasHapus