Diterjemahkan oleh: Vivi Widyawati
Oleh: Nancy Iglesian Mildenstein
Pada saat kemenangan revolusi, mayoritas perempuan Kuba mengalami buta huruf dan tidak bekerja. Meskipun mereka berpartisipasi dalam perjuangan revolusi Kuba, mereka masih belum diperhitungkan dalam panggung politik dalam negeri. Kemudian ada kebijakan politik untuk merubah situasi tersebut, sehingga kesetaraan akan akses dan hak-hak akan bermanfaat bagi seluruh rakyat Kuba baik itu perempuan maupun laki-laki. Mayoritas perempuan mendapatkan keuntungan dari kesempatan ini, itulah yang telah diberikan oleh revolusi bagi kami. Seperti disampaikan oleh Fidel Castro bahwa perempuan melakukan sebuah revolusi di dalam revolusi.
Posisi Perempuan di Kuba
Dalam sebuah seminar nasional yang diselenggarakan pada tahun 1996 yang bertujuan untuk menganalisa situasi perempuan di Kuba dan untuk mendiskusikan implementasi dari rencana aksi dari Konferensi Perempuan Dunia IV. Dalam seminar ini, kemudian disebut Cuban Women of Beijing 2000, terdapat lebih dari 200 rekomendasi yang telah dibuat tentang kehidupan perempuan di Kuba. Semuanya telah dipresentasikan kepada pemerintah, beberapa dari rekomendasi tersebut telah ditulis ulang, dan dari rekomendari tersebut kami membuat satu rencana aksi seperti yang dihasilkan dalam Konferensi Beijing. Ini adalah sebuah undang-undang dari Council of State of Cuba dan juga mempunyai muatan legal untuk diimplentasikan. Dari 200 rekomendasi, 90 diantaranya bagian dari rencana aksi. Dan menjadi basis apa yang harus kita capai.
Dalam dunia pendidikan, indikator statistik menunjukkan bahwa 62% lulusan universitas adalah perempuan. Dengan jumlah terbesar, yaitu 49%, dalam bidang ilmu pengetahuan. Kita bisa melihat bahwa bidang non-tradisional diminati oleh perempuan, seperti ilmu pengetahuan alam dan matematika dimana 52% lulusannya adalah perempuan. Untuk bidang ekonomi 64%.
Dibidang ilmu pengobatan, sesuatu hal yang aneh telah terjadi: 74,1% mahasiswanya adalah perempuan. Makanya penting untuk mengenalkan tipe affirmative bagi laki-laki, sebagai upaya mendorong mereka masuk dalam bidang ilmu kesehatan. Demikian pula di pendidikan pra universitas, perempuan cenderung mempunyai hasil yang bagus dibandingkan laki-laki. Di Kuba untuk memasuki universitas ada dua hal yang dipertimbangkan yaitu, hasil akademik dari pendidikan pra-universitas dan hasil dari ujian masuk. Murid dengan hasil yang paling tinggi yang akan diterima untuk pendidikan universitas. Yang terjadi dalam bidang pengobatan, perempuan yang lulus dengan nilai 97,98,99; kadang-kadang, laki-laki yang mendapat nilai 95 juga diterima. Situasi ini membuktikan bahwa kaum perempuan mendapatkan keuntungan dari semua kesempatan yang telah diberikan kepada mereka untuk bidang pendidikan.
Dalam bidang pendidikan teknik dan profesional di Kuba, terdapat 65% pekerja teknikal adalah perempuan, seringkali dilapangan kerja non-tradisional. Misalnya, dalam industri gula, dulu ketika masih tradisional didominasi oleh pekerja laki-laki, sekarang 73% adalah perempuan. Ada tiga industri gula yang paling penting saat ini dikelola oleh perempuan. Industri gula merupakan sumber pendapatan utama bagi ekonomi Kuba. Ini membuktikan bahwa sektor ekonomi terpenting di Kuba dikerjakan tenaga produktif perempuan.
Jika kita melihat lulusan dibidang kesenian, kita akan menemukan 55% lulusannya adalah perempuan dan hampir disemua bidang kesenian. Dibidang musik misalnya, kamu bisa menemukan perempuan dibanyak kelompok, baik itu musik popular maupun klasik. Dan ada kelompok yang kesemuanya adalah perempuan untuk jenis musik. Ini menegaskan bahwa salah satu hasil terbaik dari revolusi adalah menjadikan kita --anak-anak kaum tani dan buruh—profesional dalam bidang kita masing-masing. Jika tidak terjadi mobilisasi sosial yang telah menyediakan basis bagi revolusi, maka kita tidak akan menjadi seperti sekarang ini: seorang profesional, pemusik, ilmuwan dan olahragawan.
Misalnya, dalam berbagai bidang olahraga, kebanyakan yang berperan serta atau bertanding berasal dari klas kaum kaya, misalnya olah raga tenis. Bagaimanapun di Kuba olahragawan berasalah dari anak-anak kaum tani dan buruh. Ini adalah buah dari revolusi.
Bidang kesehatan, kita juga mempunyai kemajuan yang positif. Terdapat 51% peneliti adalah perempuan. Satu dari scitific institute penting di Kuba, dimana vaksinasi diciptakan, dipimpin oleh perempuan. Namanya adalah Finlay Institut dan perempuan ini memimpin para peneliti untuk membuat vaksinasi meningitis B.
Kita harus berterima kasih kepada sistem kesehatan di Kuba, yang membuat angka harapan hidup perempuan meningkat. Pada tahun 1996, angka harapan hidup untuk perempuan adalah 76 tahun dan untuk lakui-laki 72. Di Kuba, terdapat satu orang dokter untuk menangani setiap 172 penduduk. Juga ada satu program yatu Dokter Keluarga --bagian dari sistem kesehatan di Kuba-- bertujuan untuk menyediakan seorang dokter untuk setiao 120 keluarga, dan prosentasi orang-orang yang ditangani oleh dokter mencapai 98%. Ini memungkinkan untuk menurunkan angka kematian menjadi 6,2 per 1000 kelahiran. Karena statistik menjelaskan sebelumnya tentang kelulusan perempuan dalam bidang medik, 72% dokter di Kuba adalah perempuan.
Perempuan dan Partisipasi Politik
Disini kita menghadapi kontradiksi. Mayoritas dokter di Kuba adalah perempuan, mayoritas ilmuwan peneliti juga perempuan, guru disemua level pendidikan adalah perempuan, tetapi tidak sebagai Menteri Pendidikan, Menteri Kesehatan. Bukan tujuan kami untuk mengusir atau memecat menteri-menteri sekarang –kami tidak akan melakukan hal itu -- tetapi kami berharap agar di masa yang akan datang harus ada menteri-meteri perempuan dibidang tersebut. Saat ini kami sudah mempunyai tiga menteri perempuan. Semuanya kementrian yang penting. Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Lingkungan. Penanaman Modal Asing dan Perdagangan Internal juga dipimpin oleh perempuan. Tetapi kami berpikir bawah kita harus meningkatkan jumlah perempuan dalam posisi politik dan ini merupakan salah satu rekomendasi dari rencana aksi nasional.
Dalam level kepemimpinan dan pengambilan keputusan, 32% adalah perempuan. Jumlah anggota perempuan di Majelis Nasional sejumlah 27%. Tapi kami pikir bahwa kita harus terus meningkatkan jumlah perempuan disektor ini. Jika dihitung jumlah perempuan dan laki-laki yang terlibat dalam bidang pendidikan dan kesehatan, kenyataannya jumlah perempuan lebih banyak daripada laki-laki, maka sudah seharusnya kita mempunyai banyak pimpinan perempuan untuk kedua bidang tersebut. Di Kuba tidak ada sistem kuota. Kami adalah satu dari tiga pemimpin di Kuba, dan kami percaya bahwa kami bisa terus meningkat secara sistematik dan progresif, dan kenapa tidak, jika bisa mencapai lebih dari 50%? Jadi ini adalah issu yang harus kami pecahkan untuk tahapan sekarang dengan berbasiskan rencana aksi nasional.
FMC didirikan pada tahun 1960. Di Kuba tidak ada menteri perempuan. FMC adalah mekanisme untuk mendorong kemajuan perempuan di Kuba. Dia adalah organisasi non pemerintah yang berstatus sebagai konsultan bagi United Nation. Pendanaan FMC berasal dari iuran anggota. Saat ini jumlah anggota sebanyak 3,7 juta perempuan. Perwakilan dari 83% dari jumlah penduduk sejak 14 tahun berdirinya. Jadi kita mempunyai banyak kemungkinan dan keinginan untuk melanjutkan dan meningkatkan partisipasi dalam masyarakat Kuba.
Memperkenalkan Problem Hak-Hak Perempuan
Jadi apa masalah kita dan apa saja area kerja Federasi? Seperti yang telah saya katakan, kami ingin meningkatkan kekuatan partisipasi perempuan. Misalnya meningkatkan jumlah deputi perempuan. Mengacu pada undang-undang pemilu di Kuba, 50% deputi berasal dari pemilihan dari delegasi People’s Power. Banyak dari kalian sudah memahami bagaimana pemilu dilaksanakan di Kuba. Nominasi kandidat untuk pemilihan kota praja ditentukan dalam pertemuan komunitas (neighbourhood meeting). Partai Komunis tidak mengambil bagian. Propaganda elektoral dilarang. Mereka yang terpilih adalah mereka yang mempunyai wibawa dan mendapat otoritas dari rakyat.
Apa yang terjadi dengan perempuan dalam pemilihan ketika mereka mendapat nominasi? Tetap didalam pikiran bahwa ada tekanan yang kuat dalam tradisi keluarga di Kuba, bahkan setelah revolusi, ini merupakan satu kontradiksi besar yang kami punyai. Banyak perempuan mendapat dukungan dari komunitasnya untuk menjadi nominasi. Saya mencontohkan Elizabeth yang seharusnya menjadi delegasi People’s Power, dia seorang komrad akif dan dihormati, sudah bekerja banyak untuk kemajuan komunitas. Dalam situasi yang buruk, Elizabeth akan mengatakan,”jangan, Nancy, aku mohon, saya sudah menikah dan mempunyai anak, akan banyak pekerjaan buatku. Atau dalam situasi yang lain, Elizabeth mungkin akan menerima pencalonannya, tetapi kemudian ada orang, tanpa menanyakan padanya, bahkan ketika dia sudah menerima sekalipun, akan mengatakan tidak akan memilih Elizabeth karena dia mempunyai banyak persoalan dan akan menambah pekerjaan baginya. Jadi Elizabeth akan dieliminasi tanpa pertimbangan. Dalam kasus yang lain orang-orang tidak akan memilih perempuan.
Jadi apa yang kita lakukan sebagai sebuah organisasi perempuan? Sudah saya katakan bahwa kita tidak menggunakan propaganda elektoral. Akan lebih mudah jika kita mengatakan pilih perempuan tetapi itu bukanlah hal yang benar untuk dilakukan. Ini bukan persoalan memilih perempuan demi perempuan, tetapi memilih orang yang terbaik untuk bertugas. Ada perempuan yang berpikir sebagai laki-laki. Ada Margareth Thatcher, sebagai contoh, yang telah melakukan hal-hal yang buruk kepada perempuan di Inggris. Bukan persoalan mempunyai seorang wakil perempuan tetapi seorang perempuan yang bisa merepresentasikan kepentingan perempuan, seorang pejuang perempuan.
Didalam komunitas jika kami melihat ada seorang perempuan yang bisa menjalankan pekerjaan dengan baik, kami akan mendukung. Kami mempromosikan mereka sehingga komunitas mengetahui siapa mereka, dan kami mendukung aktivitas mereka, ini adalah cara yang sangat halus, jadi mereka tidak memberitahu kami, bahwa kami sedang mengusahakan propaganda elektoral. Dengan cara seperti ini kami telah berhasil meningkatkan angka partisipasi perempuan ditingkatan akar rumput, dimana pada pemilihan tahun 1997 berangkat dari 17,9% ke 19%. Jadi, seperti yang sudah saya katakan, kami secara sistematik dan progresif mempromosikan perempuan terbaik.
Sebagai contoh, pada pemilihan 1997 ada sebuah iklan televisi yang menyatakan “pilih yang terbaik”. Karena dalam bahasa Spanyol kata benda memiliki sifat jender maka akan berbunyi “vote for the (el maskulin) best”. Jadi kami keluar dan mengatakan “vote for the (la feminine) best”. Dalam pemilihan yang terakhir kami datang untuk sebuah kesepakatan “vote for the (el) or the (la) best”. Ini merupakan cara yang sanggup kami lakukan untuk mendapatkan ruang dan hak.
Diantara para delegasi yang berbasiskan kekuatan popular, jumlah terbesar dari perwakilan yang akan datang adalah perempuan.Dalam undang-undang kami, jika ada perwakilan yang tidak menjalankan apa yang sudah dimandatkan oleh rakyat maka mereka bisa direcall oleh komunitas yang telah memilih mereka. Kami sangat bangga karena sejauh belum ada perempuan yang dipilih kemudian direcall.
Ini merupakan hal yang universal ketika kaum perempuan diakui sebagaimana laki-laki, kami telah melakukan hal-hal yang terbaik dibandingkan laki-laki dan dengan jumlah berlipat. Tetapi di Kuba ada satu pengakuan yang nyata untuk pekerjaan perempuan dan dibanyak sector, termasuk salah satunya pekerjaan non-tradisional, laki-laki menerima dipimpin oleh perempuan. Sebagai contohnya, dalam industri gula, juga dalam bangunan dan konstruksi, area kerja yang selama ini didominasi oleh laki-laki.
Saat ini kondisi kerja bagi perempuan sudah semakin baik, sudah ada pusat pelayanan anak. Ada sekitar 1100 pusat pelayanan anak yang tersebar dibeberapa wilayah tetapi masih belum mencukupi. Disinilah anak-anak dari pekerja perempuan dititipkan selama ibunya bekerja. Masyarakat kita masih menghitung/mengharuskan bahwa anak-anak yang pergi adalah mereka yang ibunya bekerja. Jadi, kami belum mempunyai kapasitas bagi anak-anak yang ingin pergi jika ibu mereka tidak bekerja. Ya, ini satu problem yang kami punya, dibutuhkan lebih banyak lagi pusat-pusat pelayanan anak untuk anak-anak dari semua pekerja perempuan untuk attend mereka.
Prostitusi
Area lain yang menjadi focus kerja FMC adalah satu dari issu yang menyebabkan pederitaan yang hebat bagi kita, yaitu prostitusi. Di Kuba, semenjak kemenangan revolusi, prostitusi telah dihapuskan. Tetapi setelah tahun 1990, seiring dengan meningkatnya pariwisata, dan juga mengingat persoalan-persoalan ekonomi yang telah dihadapi oleh Kuba pada waktu itu, problem ini muncul kembali tetapi dengan jalan keluar yang berbeda dari sebelumnya. Prostitusi, sebagaimana yang selalu ada dan lebih dulu ada sebelum revolusi, sebagian besar ditemukan diantara perempuan-perempuan yang buta huruf, dimana mereka melakukannya sebagai cara untuk keluar dari problem ekonomi.
Tapi situasi sekarang sudah berbeda dengan yang dulu. Mereka yang terjun ke dunia prostitusi sudah tidak buta huruf lagi, mereka melakukannya bukan karena lapar, bukan karena mempunyai anak yang sakit dan tidak sanggup membayar biaya pengobatan karena pelayanan kesehatan dan pendidikan di Kuba sudah gratis bagi semua orang. Ini disebabkan oleh beberapa hal. Ini bagian dari komponen/problem ekonomi tetapi bukan satu-satunya alasan. Karena jika kita menerima bahwa problem ekonomi sebagai alasan, maka semua perempuan miskin akan masuk ke dalam prostitusi dan itu bukan kasus dalam setiap bagian di dunia. Jadi ada penyebab-penyebab lain yang pasti saat ini dalam kasus kita. Dalam sebuah penelitian, ditemukan hubungan dalam prostitusi, banyak perempuan mempunyai kepercayaan diri yang rendah dan percaya bahwa terlihat cantik dan menggunakan baju-baju yang trend -- berpikir bahwa negara tidak sanggup menyediakan hal itu-- mereka akan menjadi tidak baik atau mereka baik. Tetapi ini tidak benar. Jose Marti pernah menulis sebuah surat kepada saudara perempuannya bahwa orang yang selalu khawatir terlalu banyak tentang hal-hal diluar dirinya tidak mempunyai banyak didalam dirinya.
Lalu apa yang dilakukan oleh organisasi kita? Disatu sisi meningkatkan partisipasi dalam penelitian untuk menemukan mengapa kaum perempuan masuk ke dalam dunia prostitusi. Kami mengajak mereka untuk berpartisipasi dalam organisasi. Banyak perempuan meninggalkan bangku sekolah, itulah sebabnya mereka tidak buta huruf, tetapi mereka tidak mempunyai kualifikasi yang professional. Pekerjaan yang kami lakukan terhadap anggota dan keluarga anggota FMC adalah menawarkan kursus atau tranining, dengan tingkatan yang bermacam-macam, mulai dari kursus yang paling tradisional seperti jahit menjahit, menata rambut, sampai yang non tradisional seperti kursus elektronik, memperbaiki mobil dan sepeda. Ada juga kursus bahasa dan komputer. Kami melatih mereka dan mempunyai keahlian yang bisa memberikan pendapatan. Dan kami sudah mendapatkan hasil yang positif. Pasangan dengan didikan bahwa anak perempuan seharusnya menerima didalam rumah, kami menawarkan workshop untuk meningkatkan harga diri mereka, agar mereka bisa langsung, jadi mereka mempunyai kapasitas untuk memcahkan persoalan mereka.
Prostitusi di Kuba tidak illegal, tetapi kami percaya bahwa prostitusi mempunyai posisi yang lemah. Satu rekomendasi yang dibuat oleh FMC adalah menguatkan kembali penal code dan menyatakan mucikari dan sebagal hal yang mendukung prostitusi merupakan tindakan kriminal baik bagi prostitusi baik laki-laki maupun perempuan.
Perempuan dan Kekerasan
Kami juga bekerja di area kekerasan. Di Kuba kekerasan dalam rumah tangga ataupun kekerasan dalam hubungan keluarga tidak sama seperti di tempat-tempat lain. Di dalam keluarga, anak laki-laki diajarkan untuk tidak berkelahi dengan anak perempuan perempuan yanf bertujuan untuk melindungi anak perempuan dan perempuan. Ini memang bagian dari diskriminasi, tetapi itu tidak seburuk jika memukul perempuan. Masyarakat tidak bisa menerima ketika seorang laki-laki memukul perempuan. Di Kuba hal tersebut sama dengan tindakan seorang pengecut. Seorang laki-laki yang memukul perempuan terlihat lemah dan dibandingkan pemberani. Jadi apa yang sudah dilakukan oleh Federasi untuk menolong perempuan (karena kami tidak mempunyai relawan untuk menolong perempuan) yang telah dianiaya, kami menguatkan komunitas untuk bertindak dan kritis terhadap penyerang. Dan juga kami mengatakan kepada perempuan bahwa mereka tidak harus hidup dalam kekerasan dan memberikan mereka dukungan. Dan upaya kami juga mendapatkan hasil yang positif.
Kami menyelenggarakan jender workshop bagi perempuan, dan juga seharusnya diberikan kepada laki-laki karena, seperti yang selalu ingin kita katakan, kami mau membuat jus kami sendiri. Laki-laki harus menjadi mengerti bagaimana perbedaan jender merupakan hasil konstruksi sosial karena mereka juga suffer dari konstruksi social jender. Saat kita mengatakan bahwa laki-laki tidak boleh menangis, seorang ayah dilarang mencium anak laki-laki yang berumur lebih dari delapan atau sepuluh tahun maka kita telah memutilasi persaan laki-laki. Jadi baik laki-laki atau perempuan harus mempunyai kesempatan yang banyak untuk belajar tentang konstruksi jender. Ini juga satu rekomendasi dari rencana aksi nasional kami.
Satu hal yang penting dalam issu perempuan adalah media massa dan periklanan karena mereka menggunakan tubuh perempuan untuk mengiklankan produk termasuk sektor pariwisata. Program-program televisi seharusnya menggambarkan situasi/kehadiran perempuan yang sesungguhnya didalam masyarakat Kuba. Dalam banyak kasus, seperti dalam drama televisi, dimunculkan figure seorang wanita super yaitu seorang anggota partai yang militant, pekerja yang baik, mempunyai kekuatan popular yang baik dan semuanya dia kerjakan dengan sempurna, atau kita akan mendapatkan sisi yang lain: perempuan yang tradisional. Semua itu bodoh dan tidak mencerminkan realita di Kuba. Jadi kita coba untuk bekerja agar media massa, televisi dan radio bisa memotret perempuan Kuba hari ini. ***