PEREMPUAN KELUAR RUMAH! BANGUN ORGANISASI dan GERAKAN PEREMPUAN LAWAN PATRIARKI dan KAPITALISME untuk KESETARAAN dan KESEJAHTERAAN

27 April 2009

PALU, sULAWESI tENGAH: Deklarasi FEMME PROGRESIF STUDY CLUB.

Perempuan Indonesia, dulu sekali, pernah sebelum tahun 1965 menjadi unsur maju dalam masyarakat yang berdampingan dengan kaum lelaki dalam berjuang melalui organisasi-organisasi pergerakan. Perempuan pernah menjadi pimpinan-pimpinan dalam organisasi-organisasi rakyat yang besar. Berkat Orde Baru, atas nama pembangunan telah menghabisi organ-organ perempuan yang maju dan menggantinya dengan PKK, Dharma Wanita, dan Dasawisma-dasawisma meminggirkan perempuan menjadi lemah, penakut, pengikut, pengkhayal yang akhirnya menjadi objek rentan diekploitasi. Perempuan adalah manusia yang bukan sekedar pelengkap dalam rumah, bukan sekedar pekerja dalam pabrik, bukan sekedar bunga-bunga dalam masyarakat. Perempuan sebagai manusia yang setara dengan laki-laki, yang tidak bisa tidak harus mengambil garis, prinsip dan peranan dalam kehidupan masyarakat.

Atas dasar inilah: Telah terbentuk wadah sekolah feminis “FEMME PROGRESIF SC”, kelompok belajar perempuan yang didasarkan pada gerakan perjuangan untuk membongkar ide-ide patriarki yang menempatkan perempuan sebagai warga kelas dua dan objek seksual semata. Tidak hanya itu! Karena mayoritas perempuan tidak akan pernah bebas jika tidak menghancurkan dinding-dinding keserakahan kapitalisme yang kejam; menghisap kaum perempuan di pabrik-pabrik, menjadikan perempuan sebagai tontonan sensualitas semata, menjadikan perempuan sebagai komoditi dalam praktik prostitusi, sebagai konsumen barang-barang yang telah dilipatgandakan harganya, tidak terjangkau dan kesadarannya telah dipalsukan sedemikian rupa untuk menjadi lemah, cengeng, dan naïf.

Pendidikan yang hari ini disajikan oleh sistem kekuasaan negara ini yang meski telah memberikan perempuan kesempatan untuk keluar rumah dan bekerja, ternyata tidak mampu membebaskan kaum perempuan dari ide-ide penindasan yang dicangkokkan atas dirinya sendiri. Mayoritas perempuan yang lemah perasaan, terbunuh karakternya, dihisap kerjanya, miskin dan tertindas dipandang sebagai makhluk kelas dua.

Kami benar-benar sadar bahwa segala bentuk definisi diri perempuan terletak pada kesadarannya yang palsu, atas ide-idenya yang nrimo. Untuk itulah, sebuah wadah gerakan teori untuk memperjuangkan kaum perempuan sangat penting, menjadi sebuah awal perjuangan yang lebih besar sebagai bagian dari rakyat tertindas.

Mari bergabung dalam diskusi-diskusi progresif FEMME PROGRESIF SC.


KONTAK
MINA (081341259959)
ICHA (085241528116)
ITUN (081245000526)
RIN (08524107310)